TUGAS SOFTSKILL
ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI
PENULISAN MENGENAI
“PROXY WAR”
NAMA KELOMPOK :
AYU CANDRA NOVI (21215179)
MOCH.ALDI FAUZI
DWI LAKSONO (24215200)
LUH PUTU KRISNA Y (23215875)
WENDY GUMILAR (27215120)
KELAS : 2EB12
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
APA ITU PROXY WAR?
Pengertian proxy war adalah perang terselubung di mana salah satu pihak menggunakan orang lain atau
pihak ketiga untuk melawan musuh. Dengan kata lain, proxy war artinya perang
tidak tampak menggunakan cara-cara halus untuk menghancurkan dan mengalahkan
lawan menggunakan pihak ketiga.
Contohnya begini : Amerika Serikat secara terselubung melalui sebuah
konspirasi dan desain besar menyatakan perang kepada Indonesia. Namun, hal itu
dirahasiakan dan tidak dinyatakan secara terbuka. Mereka memilih untuk perang
dengan cara proxy menggunakan "orang lain".
Orang lain (pihak ketiga) yang dimaksud, bisa berupa negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan sebagainya. Selain negara, pihak ketiga bisa jadi sebuah organisasi (NGO), pergerakan, partai dan lain sebagainya.
Contoh dari pihak ketiga selain negara, seperti ISIS, organisasi terorisme atas Mujahidin dan sebagainya. Mereka kemudian bergerilya atas nama jihad atau agama, padahal mereka dibiayai Amerika.
Orang lain (pihak ketiga) yang dimaksud, bisa berupa negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan sebagainya. Selain negara, pihak ketiga bisa jadi sebuah organisasi (NGO), pergerakan, partai dan lain sebagainya.
Contoh dari pihak ketiga selain negara, seperti ISIS, organisasi terorisme atas Mujahidin dan sebagainya. Mereka kemudian bergerilya atas nama jihad atau agama, padahal mereka dibiayai Amerika.
Akibatnya, Indonesia dijajah secara tak kasat mata yang berujung pada kerusuhan, bentrok, ketidakamanan, bahkan sampai pada penjajahan sumber daya alam (SDA) berupa penguasaan tambang emas, gas, minyak mentah, kelapa sawit, dan masih banyak lagi lainnya.
Meski tidak dijajah secara fisik-nyata, tetapi Amerika atau Asing berhasil menjajah bangsa dan negara Indonesia melalui proxy war. Dalam khasanah kosakata bahasa Jawa, istilah perang proxy artinya "nabok nyilih tangan."
Penulisan yang akan dibahas
oleh kelompok kami adalah mengenai tentang proxy war diindonesia. Dari sekian
banyak pendapat yang bermunculan apa itu proxy war , kami mengkutip sebagian
opini dari beberapa petinggi instansi pemerintahan dan pengamat lainnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo dalam kurun setahun belakangan kerap mempopulerkan istilah Proxy War
(Perang Proksi) dan ini disebut-sebut sebagai ancaman terbesar Indonesia di
Abad ke-21.
Lalu apa sebenarnya pengertian
dari Proxy War, sehingga begitu dianggap sebagai ancaman terbesar bagi Negara
Indonesia?
Menurut pengamat militer dari
Universitas Pertahanan, Yono Reksodiprojo menyebutkan Proxy War adalah istilah
yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana negara tersebut tidak
serta-merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan 'proxy' atau
kaki tangan.
Lebih lanjut Yono mengatakan,
Perang Proksi merupakan bagian dari modus perang asimetrik, sehingga berbeda
jenis dengan perang konvensional. Perang asimetrik bersifat irregular dan tak
dibatasi oleh besaran kekuatan tempur atau luasan daerah pertempuran.
"Perang proxy
memanfaatkan perselisihan eksternal atau pihak ketiga untuk menyerang kepentingan atau kepemilikan teritorial lawannya,"
ujarnya.
Sementara itu, Menteri
Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, ancaman Perang Proksi itu sangat
berbahaya Indonesia karena negara lain yang memiliki kepentingan tidak langsung
berhadapan. Menurut Ryamizard, perang ini menakutkan lantaran musuh tidak
diketahui. Kalau melawan militer negara lain, musuh mudah dideteksi dan bisa
dilawan.
"Kalau perang proksi,
tahu-tahu musuh sudah menguasai bangsa ini. Kalau bom atom atau nuklir ditaruh
di Jakarta, Jakarta hancur, di Semarang tak hancur. Tapi, kalau perang modern,
semua hancur. Itu bahaya," tuturnya.
Ryamizard menambahkan, perang
modern tidak lagi melalui senjata, melainkan menggunakan pemikiran. "Tidak
berbahaya perang alutsista, tapi yang berbahaya cuci otak yang membelokkan
pemahaman terhadap ideologi negara," ucapnya.
Mengingat Indonesia kaya akan
sumber daya alam, maka negara ini disebut-sebut darurat terhadap ancaman Proxy
War. Kecemasan yang demikian dalam kurun setahun terakhir telah dikemukakan
oleh Panglima TNI.
Wakil Ketua MPR Mahyudin juga ikut
serta mensosialisasi empat pilar di depan mahasiswa Universitas Kutai
Kartanegara (Unikarta), Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim. Mahyudin
melarang atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) disebarluaskan.
"PKI tidak akan cocok di
negara Pancasila, seperti Indonesia. Bung Karno pernah mencobanya. PKI
merupakan organisasi terlarang sampai hari ini. Dilarang orang menyebarkan
atribut-atribut PKI," ujar Mahyudin. Dalam acara itu, hadir anggota MPR
Hadi Mulyadi dari PKS dan anggota MPR Ihwan Datu Adam dari Demokrat.
Menurut Mahyudin, sama dengan PKI,
teroris juga berbahaya bagi Indonesia. Bila sudah ditangkap dan dipenjara,
pelaku bisa kembali menjadi teroris setelah bebas.
"Kalau orang masuk paham
radikal, susah kembali lagi," kata Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar
ini.
Dalam kesempatan itu, Mahyudin
menjelaskan pemahaman ideologi saat ini tergerus oleh proxy war atau
perang asimetris. Melalui proxy war, nilai-nilai
gotong royong menjadi nilai individualisme.
Dalam bidang ekonomi, Indonesia
juga belum merdeka. Hal itu bisa dilihat dari pengelolaan Freeport.
"Seperti ucapan Bung Karno,
kita harus menjadi bangsa yang berdikari," kata pria asal Sangata, Kaltim,
ini. Mahyudin mengatakan Sosialisasi Empat Pilar MPR berbeda
dengan penataran P4 pada masa Orde Baru. Sosialisasi Empat Pilar MPR bertujuan
me-refresh atau
menyegarkan kembali ideologi Pancasila.
"Secara tidak sadar kita
diganggu, baik dari dalam maupun dari luar. Pemahaman kita terhadap ideologi
tergerus melalui proxy war atau perang
asimetris. Bukan perang konvensional, tapi dengan cara merusak ideologi
bangsa," tutur Mahyudin.
Melalui proxy war, lanjut
Mahyudin, secara tidak sadar nilai luhur gotong royong tergantikan paham
individualistik. Maka, terjadi tawuran antar-pelajar dan tawuran warga
antarkampung.
"Kita kurang menghormati kebinekaan," ucapnya.
Pada bagian lain, Mahyudin
menyoroti soal demokrasi di Indonesia. Demokrasi Indonesia semakin terbuka
dengan pemilihan langsung, one man one vote.
"Demokrasi Indonesia terbuka melebihi negara demokrasi seperti Amerika Serikat," ujarnya.
"Demokrasi Indonesia terbuka melebihi negara demokrasi seperti Amerika Serikat," ujarnya.
Namun, kata Mahyudin, demokrasi
belum berjalan dengan semestinya. Dia mencontohkan, dalam pemilihan langsung,
kelas menengah terpelajar memilih pemimpin berdasarkan visi misi, kualitas,
kapabilitas, dan integritas.
"Tapi masyarakat bawah masih
terpengaruh dengan 'berjuang', memilih pemimpin berdasarkan beras, baju, dan
uang. 'NPWP', nomor piro wani piro. Itulah demokrasi
kita," tuturnya.
Demokrasi terbuka bisa berjalan
baik dan efektif di negara maju yang masyarakatnya sudah makmur. "Tapi
bukan berarti demokrasi kita harus kembali ke belakang. Melainkan kita harus
mencerdaskan rakyat," ucapnya.
Kita dapat mengambil contoh
terhadap kasus Freeport , Kasus Freeport merupakan contoh nyata dan gamblang
dari pola proxy war. Perusahaan
asing dengan jelas memakai modus devide et
impera atau pola adu domba. Seperti biasa
juga, kepentingan asing memakai agen lokal.
"Pelajaran apa dari kasus
Freeport? Perang antar gang sesama anak bangsa, perang kepentingan dan ada
target operasi, sasaran targetnya, dan melibatkan nama-nama pejabat
publik," kata politisi senior Rachmawati Soekarnoputri dalam keterangan
beberapa saat lalu,
Dalam perang asimetris ini, ungkap Rachma, publik digiring dengan pembentukan opini bahwa ada permufakatan jahat sebelum para pihak diperiksa yang berwenang, dan praduga tak bersalah diabaikan.
Dalam perang asimetris ini, ungkap Rachma, publik digiring dengan pembentukan opini bahwa ada permufakatan jahat sebelum para pihak diperiksa yang berwenang, dan praduga tak bersalah diabaikan.
"Ini Kontra Intelijen! jadi
sebaiknya jangna hanya SN yang menjadi TO-nya. Tapi usut sampai menjelang
Pilpres adakah permukatan jahat pihak-pihak, karena dari rekaman ada
penggelontoran uang Rp 500 miliar terhadap calon," ungkap Rachma.
Termasuk juga, lanjut Rachma, ada
anggota MKD yang pernah mengatakan bahwa Luhut Panjaitan pernah
mempresentasikan cara penyedotan data perolehan suara ketika pilpres dari KPU,
melalui teknologi IT di hadapan Jokowi-JK. Dan apabila operasi penyedotan
data tersebut ternyata direstui, maka mereka dapat terjerat pidana pasal
234 dan 348 UU 42/2008 tentang Pilpres.
"Usutlah setuntas-tuntasnya
demi keadilan dan kebenaran. Bukan demi penguasa tapi demi rakyat pemilik hak
atas bumi Indonesia!" demikian Rachma.
KESIMPULAN
DAN SOLUSI YANG DAPAT KITA AMBIL MENGENAI TOPIC PROXY WAR
Guna mengatasi ancaman proxy war,
ada beberapa yang menjadi kekuatan untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh
seluruh masyarakat dan elemen bangsa Indonesia yaitu mengamalkan Pancasila,
revolusi mental, restorasi sosial serta persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan demikian akan terbentuk jati diri, kepribadian bangsa Indonesia
yang kuat dan berwawasan kebangsaan. Pada akhirnya, dengan karakter individu
yang kuat tersebut, bangsa Indonesia akan mampu mengeliminir ancaman proxy war
di Indonesia.
UPAYA MENGATASI PROXY WAR
UPAYA MENGATASI PROXY WAR
A. Kepada TNI AD
Dalam Amanat KASAD pada upacara
pengibaran bendera yang dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulannya yang
berlangsung di lapangan Olah Raga Pusdik Arhanud pada bulan Februari 2015
mengatakan "Ancaman proxy war, dalam konteks kepentingan nasional bangsa
Indonesia, harus terus diwaspadai dan disikapi secara bersungguh-sungguh. Dalam
kaitan itu, kepada seluruh prajurit TNI AD saya perintahkan agar senantiasa
membentengi diri, keluarga dan satuan masing-masing dari pengaruh dan ancaman
bahaya proxy war dengan :
Perkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Jaga soliditas satuan, serta
Jadikan selalu Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI sebagai landasan dalam berpikir, berbuat dan bertindak dalam bentuk kehidupan para Prajurit.
Perkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Jaga soliditas satuan, serta
Jadikan selalu Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI sebagai landasan dalam berpikir, berbuat dan bertindak dalam bentuk kehidupan para Prajurit.
KASAD menegaskan, agar kita pedomani pesan Panglima Besar
Jenderal Soedirman yang disampaikan puluhan tahun yang lalu, yang masih tetap
sesuai untuk kita terapkan dalam menghadapi bahaya dan ancaman proxy war.
REFERENSI :